Wednesday, September 22, 2010

Smitten by love!

Had a long discussion tonight with a very interesting friend. One who believes that things are explainable by a notion of maths. I do trust things is explainable by some natural law. I believe the way God create life itself must due to certain rules which when being break into simpler saying, is basically somehow, mathematics. That's why some said if God exist, thus He must be a mathematician :)

Anyway, the discussion was up to the point of feeling. It's corny to say, but basically how do you explain love?

I won't argue about whether it can be simplified by mathematics. Maybe I just don't believe it. But maybe it is. But, the thing is, when love happen, to interpret freely what I understood from the conversation, love is a miracle. It happens unexpectedly. It's this one momentum which you just can't deny, which leaves you sleepless, or at least absolutely thrilled by the next day. I remember the times love happen to me, and it has always been this swift moment when something usual become unusual. When something ordinary, just when super extraordinary.

And then you wake up, smiling, noticing, your heart was just taken. You just got smitten by love.

Isn't that amazing? Isn't that strong enough to prove that life is so much worth living? Isn't it why people always say, live life, live life?


My huge thanks. Here I share my heart in the conversation.

:)

Tuesday, September 21, 2010

Buku baru

Dikarenakan diskusi sama seseorang tentang sains murni dan tiba-tiba gue merasa butuh baca terjemahan Al Quran yang langsung menyeluruh (dan fakta bahwa gue gak pernah baca terjemahannya lengkap dari awal sampe akhir) beberapa hari lalu gue mesen terjemahan inggris, dari dua versi berbeda (untuk jadi pembanding aja sih).

Salah satunya, terbitan Oxford University Press, baru aja nyampe. Menarik karena formatnya kayak novel biasa, bahasanya lebih simpel (dan selalu bear in mind, bahwa merefer balik pasti harus ke bahasa aslinya, tapi untuk bisa baca Quran dalam terjemahan seperti ini, ketika lo g bisa bahasanya, ini menyenangkan) dan disusun per surat, perkalimat.

Lagi buka-buka, stumble upon kalimat berikut:

17:111

... He is not so weak as to need a protector. Proclaim his limitless greatness!

That is so true.

Sunday, September 19, 2010

Minggu pagi

Every once in my life, selalu ada khayalan yang pengen gue wujudkan. Tadi malem ngeliat katalog baru 2011 Ikea dan betapa gue gak sabarrrr pengen settle down 1-2 tahun (hahaha settle down macam apa ini cuma beberapa tahun!!!) dan ngebayangin my future apartment along with the details, colors dan berkat katalog, perabotnya. :P Studio satu kamar yang antara 'kamar tidur' ke ruang umum dibatesin sama lemari bolong2 buat naro buku dan benda-benda lucu. Terus ruang 'umum' yang dilapis karpet tebel sama bantal-bantel tebel dan meja kerja. Poster dan postcard dari tempat2 favorit, orang2 favorit dan film2 favorit. Foto lucu bareng nyokap, bokap dan adek. Foto lucu bareng alin, vita dan mbak dian. Foto lucu bareng aa, entah siapa dia gue belom tau :P

Minggu pagi, ketemu bu alin sama adik aniba di kafe deket rumah, makan muffin blueberry sama latte machiato. Watching the morning passes by. Ha haa XD

Happiness is never as simple and as comforting as this.


Saturday, September 18, 2010

Swept away

Kalau lagi nge-fans sama seseorang, kita punya kecenderungan untuk membangun konstruksi pribadi atas orang tersebut. Dan konstruksi pribadi itu cenderung dilengkapi sama segala tetek bengek yang membuat orang itu sempurna. Ada macam-macam jenis yang namanya 'nge-fans' atau mungkin dalam pemahaman gue adalah 'a simple crush'. Ada yang muncul karena biasa, dan inilah cinta buta, karena setiap tindak tanduk, senegatif apapun itu, kita selalu mencari pembenaran dan menimpali dengan kalimat 'menyayangi apa adanya'. Stuff that brings girls taking those cursed wrong choices most of the time ;)

Jenis 'crush' yang lain adalah karena admirasi. Atau bahasa lebih indonesianya (dan agak lebainya) keterpesonaan. Biasanya yang ini didukung oleh fakta lapangan yang cukup akurat, disadari cukup lambat (karena keterpakuan oleh sang cinta buta), dan sejuta ciri khas orang itu yang bikin seseorang bisa tersepona. Dan ini berbeda-beda dari tiap pribadi ke yang lainnya. Yang menyenangkan dari keterpesonaan adalah kemampuan manusia lain bikin hati lo literally berjuta-juta rasanya.

Kalau bisa diungkapkan dengan kata-kata, keterpesonaan akan terungkap dalam beberapa fase berikut. Situasinya adalah ketika si seseorang tersebut bahkan sekedar minjemin lo pulpen, bakal membuat lo merasakan:

My heart just got shot, up to cloud number nine.

My heart shines as the blue bright sky.

(the cliche phrase) I can die of happiness right in this moment.

I just got an energy booz. I can live for another week being happy.

Atau kayak lirik lagunya Sondre Lerche:

I like you so much after so little time :)

Manusia itu ketika harus hidup bersama, atau setidaknya menjalani sesuatu bersama, harusnya bakal menunjukkan 'kemanusiaannya'. Maksudnya, ketika keterpesonaan memperlihatkan wajah asli, dan realitas berjalan bersama lo, ketika kembali ke kehidupan day to day, seseorang gak akan sesempurna yang lo kira.

Tapi barangkali keterpesonaan punya peran. Bahkan segala tindak aneh dan hal yang awalnya bikin lo gemes dan kesel tiba-tiba jadi alasan jauh di dalam hati lo, 'justru karena elu yang ngelakuin, kok gue jadinya jadi makin sayang ya?'. dan tiba-tiba, keterpesonaan jatuh dalam bias cinta karena biasa.

But this is only about an admiration. And how that makes our days incredibly happy.

And yes, while it's happening, enjoy it fully. Even if he just borrow you a pen, or say hi to you in the morning while you passes by :)


Thursday, September 16, 2010

Trashing out old love story

Rasanya bagi gue, kesanggupan manusia untuk fall out of love selalu luar biasa. Seseorang yang bikin lo bahagia, bikin lo gak sabar untuk ketemu lagi, atau ngobrol lagi, dst dst, tiba-tiba the feeling is just lost dan ketemu orangnya lagi bahkan bikin lo bertanya-tanya, what did I actually see in this person?

Love surely got its gradual changes, especially when it's unrequited. Tapi pasti ada masa-masa ketika lo selalu ngerasa ada di roller coaster. Suatu saat lo pasrah kalo perasaan lo udah gak berbalas, dan lo dengan 'besar hati' berkata, 'cinta gue memang gak berbalas, tapi itu tulus'. Dan suatu kali lain ketika ada setitik super kecil 'harapan' (tergantung sepenuhnya pada cara lo menginterpretasi tentunya ;)) yang bikin lo menyuburkan kembali perasaan di hati lo. Cih, cinta gak berbalas itu rumit. Lu selalu gak tahu kapan harus maju terus atau berhenti sampai di situ.

Anyway, when it just SNAPS out of you, rasanya luar biasa bebas. Rasanya aneh karena lo pernah berdarah-darah menangis atau merasa durjana atau merasakan perlahan-lahan hati lo hancur karena orang itu memilih orang lain, dan tiba-tiba, lo merasa cukup (!) sama itu semua dan memutuskan untuk beranjak.

Apa kadang-kadang seringkali memang perasaan manusia itu egois ya? Kita merasa butuh seseorang padahal sebetulnya itu cuma kebutuhan dasar untuk diperhatikan. Kadang kita menuntut perhatian yang lebih padahal gak ada apa-apa di sana. Lucu bagaimana cinta bikin kita berbuat hal-hal yang bakal buat kita malu sendiri kalau mengingatnya :)

Tapi menyelesaikan hal-hal seperti ini rasanya seperti beberes tumpukan kertas di kamar. Lu tau tumpukannya ada di situ, tapi ngerapiinnya ya males luar biasa. Udah gitu dibiarin aja numpuk sampe berdebu, dan pas lo mau beresin, rasanya sayang, siapa tau masih butuh dsb. Tapi akhirnya lu putusin untuk beresin, dan ngebuang semua yang gak perlu. Ketika lo selesai, rasanya... lega.

:)

Pre Inter Post

Banyak banget foto-foto pra, inter ataupun post wedding. Yah, katanya, kekuatan pikiran digunakan untuk merubah hal-hal negatif menjadi positif. Jadi daripada menggerutu dan frustasi sendiri kenapa gue gak berada dalam posisi tersebut (which pop another question, why hurry?) lebih baik dibahas aja.... gimana serunya kalau gue bikin foto2 pra, inter atau post wedding tersebut.... hihihi...

Kemungkinan besar, kameramennya adalah adik gue yang lucu, ibu hanifah dan barangkali ibu vita juga. Kemudian, yang ngedandanin adalah ibu gue sendiri, dan penata gaya adalah ibu karlitos (XD). I hope that my future whoever that is, is a bit geek like me, jadi personally gue pengen foto-foto bodor dan konyol dengan gue baca buku dan dia sibuk belajar. Ihihihi... In any other case, we'd better think of something else then :P

Tapi kesan yang pengen muncul menurut gue adalah, it's a secure, comforting relationship. It's not just about romance, it's also being best of friends in good and bad. It's about taking and giving back. It's about being there, good and bad. (mungkin brarti foto gue atau dia bertampang jelek tapi tetep sayang. Hihihi...) It's also about being far and close is a matter of heart connection, so it's fine as long I can see him exist in the other line, or just to be able to listen to the voice (ini kayak salah satu adegan komik kesukaan gue).

Intinya adalah, romanticism is a fabulous thing. But I'm a biologist, so cut the crap and let's have a mature full of responsibility but yet lots of fun type of relationship. I hope, he'd be one who would tolerate or even better, being supportive about my habit of watching the simpsons while eating, menyanyi sepenuh jiwa kalo dengerin lagu-lagu jadulnya Dewa, I don't have too much to ask ;)

Dan lagi-lagi gue ngelantur dari topik tulisan :P

Friday, September 10, 2010

Sempurna

Why I always have the urge to write down my feelings after some small or big things happen in my life, I absolutely don't know why.

Setelah gue nulis note di facebook tentang 'To Be Surprised', tulisan tentang hidup yang gak terduga-duga, tiba-tiba aja salah sesuatu urusan yang sedang gue perjuangkan mulai memunculkan jalan terang. Out of nowhere, right on when I feel like this one is not gonna work out.

Untuk berjuang agar ini berhasil, gue butuh banyak nasihat, dan gue ngontak mentor gue di max planck dulu, pak Richard yang baik hati. Gue ngerasa banyak salah sama dia karena pas sidang tesis performansi gue gak sebaik yang gue kira, and I know it made him dissapointed. I should've done much better. Tapi beliau, masih ngebales email gue dengan semangat, padahal kata temen gue yang ngontak dia juga, bilang kalo emailnya gak dibales :P

Anyway, pas gue bilang gue butuh nasihat dia untuk urusan baru gue ini, dia bilang, bawa berkas-berkas gue dan tempat gue aplikasi, dan selasa besok kita duduk bareng dan ngediskusiin pelan-pelan gimana baiknya gue menghadapi wawancara ini.

I can just burst into tears.

Kalau gue pikir betapa banyaknya orang-orang berhati indah ini di sekitar gue, rasanya gue bisa jadi salah seorang manusia teruntung di dunia. Terlepas dari semua kebodohan, mischief, dan eror yang ada di diri gue, ada begitu banyak orang yang peduli dan siap jalan bareng-bareng gue menghadapi banyak hal.

Hidup itu sempurna karena ketidaksempurnaannya. Dan gue bersyukur atas semua itu. Semua hal kecil dan setiap hal besar :)

Thursday, September 2, 2010

Alhambra – Preambule

Alhambra – Preambule: "Alhambra atau bahasa arabnya ‘Al-Hamra’ secara literer berarti ‘Yang berwarna merah’. Tempat ini berdasarkan informasi ringkas dari Wikipedia dipakai untuk istana juga benteng pertahanan dimasa abad ke 14 ketika Spanyol selatan dikuasai oleh ‘orang-orang Moor’. Emir Granada, salah satu bagian Andalusia berkerajaan disini. Posisi istana ini sendiri ada di bukit Assabica, di atas kota Granada"

Wednesday, September 1, 2010

Cinta Tak Menang

Tulisan gue dah lolos ke ubud writer's fest 2010. Lolos gak nya ke Bali sih urusan lain, tapi seneng aja ada yang baca tulisan gue lagi :)

So, my dear friends, if you like it, do vote for it. Apalagi gue gak pernah ke Bali... :P

But you'd do me an honor if you read it :)