Friday, September 10, 2010

Sempurna

Why I always have the urge to write down my feelings after some small or big things happen in my life, I absolutely don't know why.

Setelah gue nulis note di facebook tentang 'To Be Surprised', tulisan tentang hidup yang gak terduga-duga, tiba-tiba aja salah sesuatu urusan yang sedang gue perjuangkan mulai memunculkan jalan terang. Out of nowhere, right on when I feel like this one is not gonna work out.

Untuk berjuang agar ini berhasil, gue butuh banyak nasihat, dan gue ngontak mentor gue di max planck dulu, pak Richard yang baik hati. Gue ngerasa banyak salah sama dia karena pas sidang tesis performansi gue gak sebaik yang gue kira, and I know it made him dissapointed. I should've done much better. Tapi beliau, masih ngebales email gue dengan semangat, padahal kata temen gue yang ngontak dia juga, bilang kalo emailnya gak dibales :P

Anyway, pas gue bilang gue butuh nasihat dia untuk urusan baru gue ini, dia bilang, bawa berkas-berkas gue dan tempat gue aplikasi, dan selasa besok kita duduk bareng dan ngediskusiin pelan-pelan gimana baiknya gue menghadapi wawancara ini.

I can just burst into tears.

Kalau gue pikir betapa banyaknya orang-orang berhati indah ini di sekitar gue, rasanya gue bisa jadi salah seorang manusia teruntung di dunia. Terlepas dari semua kebodohan, mischief, dan eror yang ada di diri gue, ada begitu banyak orang yang peduli dan siap jalan bareng-bareng gue menghadapi banyak hal.

Hidup itu sempurna karena ketidaksempurnaannya. Dan gue bersyukur atas semua itu. Semua hal kecil dan setiap hal besar :)

No comments:

Post a Comment